![]() |
Kepala Dinas Kesehatan Lombok Timur, H Pathurrahman. Foto/ong |
LokalNews.id – Dinas Kesehatan Lombok Timur segera mengambil langkah tegas setelah adanya temuan dari Balai Besar Pengawas Obat dan Makanan (BBPOM) Mataram terkait penjualan obat keras serta pangan yang mengandung bahan berbahaya di Pasar Baru Paokmotong.
Sebelumnya, pada Selasa (19/3/2024), BBPOM melakukan pengawasan intensif terhadap pangan Ramadhan di pasar tersebut, dan menemukan adanya pelanggaran serius.
Pengawasan ini mengungkap enam toko di Pasar Baru Paokmotong yang menjual obat keras tanpa izin seperti antibiotik (amoksisilin, tetrasiklin), dexamethasone, piroxicam, dan asam mefenamat.
Selain itu, ditemukan pula jamu tanpa izin edar yang mengandung bahan kimia berbahaya. Hal ini mendorong Dinas Kesehatan Lombok Timur untuk segera melakukan pembinaan terhadap para pedagang.
BBPOM juga mengambil 45 sampel pangan untuk diuji cepat, termasuk berbagai jenis makanan seperti tahu, bakso, cilok, kerupuk, terasi, ikan asin, dan cendol. Dari hasil uji tersebut, dua sampel kerupuk, satu sampel cilok, dan satu sampel pencok terbukti mengandung boraks, yang berbahaya bagi kesehatan konsumen.
Kepala Dinas Kesehatan Lombok Timur, H Pathurrahman, menyatakan bahwa pihaknya sangat menaruh perhatian pada temuan ini. Meskipun jumlah obat keras yang ditemukan tidak banyak, ia menekankan bahwa peredaran obat-obatan tanpa izin tetap tidak dapat dibiarkan.
"Kami akan terus melakukan pembinaan terhadap para pedagang dan produsen agar hal ini tidak terulang," katanya kepada media ini, Jumat ( 22/3).
Pathurrahman juga menjelaskan bahwa banyak pedagang kecil yang belum memahami bahaya penggunaan boraks dan tidak mengetahui alternatif yang aman.
Oleh karena itu, Dinas Kesehatan berkomitmen untuk memberikan edukasi dan meningkatkan kesadaran akan pentingnya keamanan pangan di masyarakat.
Ia juga menegaskan bahwa boraks, yang ditemukan dalam kerupuk, cilok, dan pencok, memiliki dampak kesehatan serius jika dikonsumsi dalam jangka panjang.
"Pencegahan dan pengawasan terhadap makanan yang beredar di pasaran akan terus kami tingkatkan guna melindungi masyarakat," pungkasnya.
Dengan adanya temuan ini, Dinaa Kesehatan Lombok Timur berharap kesadaran pedagang akan pentingnya keamanan pangan terus meningkat, dan masyarakat dapat lebih berhati-hati dalam memilih produk yang mereka konsumsi. (ong)