Pendidikan

Pendidikan

Iklan

terkini

Alam Hanya Sebagai Pelampiasan Hasrat Manusia

Jumat, 27 September 2024, 20.23 WIB Last Updated 2024-09-27T12:23:34Z


Oleh: Muhammad Hatta, Penggiat Lingkungan di Lombok Timur


Dalam era modern yang serba maju ini, hubungan antara manusia dan alam kerap kali terganggu oleh dorongan untuk memuaskan keinginan tanpa mempertimbangkan dampaknya. Alam, yang sejatinya menjadi sumber kehidupan, kini lebih sering diperlakukan sebagai objek pemenuhan kebutuhan ekonomi, industri, hingga gaya hidup. 


Eksploitasi sumber daya alam, penebangan hutan, polusi, dan kerusakan ekosistem menjadi bukti nyata bahwa manusia cenderung memandang alam hanya sebagai alat untuk mencapai kepentingan pribadi atau kolektif.


Jika kita kaji lebih dalam, perilaku ini tidak lepas dari hasrat manusia yang seolah tak berujung. Manusia selalu menginginkan lebih: lebih kaya, lebih maju, lebih nyaman. Namun, di balik ambisi tersebut, sering kali kita mengabaikan hak-hak alam untuk tetap lestari. 


Kekayaan yang digali dari perut bumi, hutan yang ditebang, serta air yang tercemar menunjukkan bahwa manusia melihat alam sebagai "sumber yang tak terbatas," tanpa menyadari bahwa segala hal memiliki batasan.


Pandangan sempit terhadap alam inilah yang menjadi pemicu krisis lingkungan global saat ini. Perubahan iklim, bencana alam yang semakin sering terjadi, serta penurunan kualitas udara dan air menjadi tanda bahwa alam mulai "menuntut kembali" apa yang telah dirampas darinya. Dalam konteks ini, alam bukan lagi sekadar tempat hidup, melainkan arena di mana manusia melampiaskan keinginan-keinginannya tanpa kendali.


Ironisnya, meskipun kerusakan alam semakin terlihat, banyak dari kita tetap abai. Teknologi dan kemajuan industri, yang seharusnya digunakan untuk menjaga keseimbangan alam, justru sering kali mempercepat laju eksploitasi. Pembangunan berkelanjutan sering kali hanya menjadi slogan, sedangkan tindakan nyata untuk menjaga harmoni dengan alam masih sangat minim.


Jika manusia tidak segera menyadari bahwa alam bukanlah sekadar pelampiasan hasrat, kita akan dihadapkan pada konsekuensi yang lebih besar. Alam memang memberi banyak, tapi ia juga bisa mengambil kembali apa yang telah diambil darinya. 


Kesadaran akan pentingnya menjaga keseimbangan dengan alam perlu ditanamkan sejak dini, agar generasi mendatang tidak hanya mewarisi kehancuran, tetapi juga keseimbangan yang harmonis.


Sudah saatnya kita berhenti memperlakukan alam sebagai pelampiasan hasrat. Sebaliknya, kita harus mengakui bahwa kita adalah bagian dari alam, bukan penguasanya. Hanya dengan kesadaran ini, kita dapat hidup selaras dengan alam, menjaga keberlanjutannya, serta menikmati manfaatnya dengan bijaksana.

Komentar
Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE. #JernihBerkomentar
  • Alam Hanya Sebagai Pelampiasan Hasrat Manusia

Terkini

Pk husnul

Close x