![]() |
Sampling dan uji cepat pada makanan siap saji untuk memastikan mereka bebas dari bahan berbahaya. Foto/istimewa |
LokalNews.id — Perhelatan MotoGP 2024 di Sirkuit Internasional Mandalika, menjadi momen penting dalam mendorong pertumbuhan ekonomi NTB. Salah satu sektor unggulan yang turut berkontribusi dalam event tahunan ini adalah sektor kuliner, yang mengisi berbagai stand di area sirkuit dan menjadi penggerak ekonomi kerakyatan.
Sebagai bentuk dukungan terhadap event internasional ini, BBPOM Mataram bersama Dinas Kesehatan Kabupaten Lombok Tengah menurunkan tim terpadu untuk melakukan pengawasan terhadap kepatuhan pedagang dalam hal Keamanan Pangan.
Kepala BBPOM Mataram, Yosef Dwi Irwan, dalam keterangan resminya mengatakan, guna mendukung MotoGP 2024, khususnya terkait pengawalan Keamanan Pangan, sejak bulan Agustus, telah melaksanakan beberapa kegiatan seperti Bimbingan Teknis (Bimtek) Keamanan Pangan bagi pelaku usaha jasa boga seperti hotel, restoran, dan katering.
"Selain itu, kami juga menggelar Bimtek Sertifikasi Sistem Manajemen Keamanan Pangan Olahan (SMKPO) bagi pelaku usaha distribusi pangan, seperti distributor, retail modern, dan pasar tradisional,” ujar Dwi Irwan, Senin (30/9).
Lebih jauh, BBPOM Mataram juga berperan dalam proses kurasi 30 pelaku usaha kecil dan menengah (UKM) binaan Dinas Koperasi dan UKM Provinsi NTB yang akan menjual produk makanan dalam event ini.
Selain itu, selama dua hari, pada 27-28 September 2024, tim BBPOM melakukan pengambilan sampel dan uji cepat terhadap makanan yang dijual di area sirkuit untuk memastikan bebas dari bahan berbahaya, seperti Formalin, Boraks, Rhodamin B, dan Methanyl Yellow.
Kata Dwi, dalam dua hari, pihaknya melakukan sampling dan uji cepat pada berbagai makanan untuk memastikan mereka bebas dari bahan berbahaya.
"Kami fokus pada pangan siap saji yang sering berisiko ditambahkan bahan berbahaya, seperti bakso, cilok, gorengan, minuman es, mie, dimsum, siomay, keripik, dan kerupuk. Dari 60 sampel yang diuji, semuanya dinyatakan aman,” ungkap Yosef.
Meskipun teriknya matahari cukup menyengat, petugas BBPOM tetap bersemangat melakukan sampling dan uji cepat untuk melindungi masyarakat dari risiko keracunan pangan.
Selain pengawasan, mereka juga memberikan edukasi kepada para pedagang mengenai pentingnya penerapan prinsip Keamanan Pangan dalam pengolahan dan penyajian, terutama di cuaca panas yang dapat memicu pertumbuhan mikroba patogen.
“MotoGP 2024 adalah kesempatan emas bagi pelaku usaha jasa boga dan UMKM di NTB untuk mempromosikan kuliner lokal. Kami tidak ingin event internasional ini tercoreng oleh kasus keracunan pangan, oleh karena itu, kegiatan Bimtek dan pengawasan Keamanan Pangan sangat penting,” pungkas Yosef. (ong)