 |
Kegiatan Pengenalan Budaya Akademik dan Kemahasiswaan (PBAK) di Aula Kampus IAIH Pancor. Foto/Istimewa |
lokalnews.id – Sebanyak 447 mahasiswa baru Institut Agama Islam Hamzanwadi (IAIH) Pancor, Lombok Timur, NTB, yang berasal dari tiga fakultas dan sepuluh program studi mengikuti kegiatan Pengenalan Budaya Akademik dan Kemahasiswaan (PBAK) di Aula Kampus IAIH Pancor pada Senin (9/9).
Dalam sambutannya secara daring, Rektor IAIH Pancor, Dr. TGH. Muhammad Zainul Majdi, MA, menyampaikan bahwa IAIH merupakan kampus perjuangan yang harus terus dijaga dan dipulihkan oleh keluarga besar IAIH serta semua pihak. Ini sejalan dengan perjuangan Almagfurullah Maulana Syeikh TGKH M Zainuddin Abdul Madjid, seorang tokoh nasional dari NTB.
"Semua anggota keluarga besar IAIH adalah orang-orang yang menjalankan jihadil ilmi. Ini merupakan bagian dari perjuangan Almagfurullah, yaitu menyebarkan ilmu ke seluruh penjuru. IAIH termasuk dalam instrumen tersebut," ujarnya di hadapan pengurus, dosen, dan mahasiswa baru yang mengikuti PBAK.
"Marilah kita, keluarga besar IAIH Pancor, terus bersungguh-sungguh dalam mengembangkan amanah jihadil ilmi," tambahnya.
Wakil Rektor III IAIH Pancor, Abdul Hayyi Akrom, menambahkan bahwa IAIH memiliki keunikan dibandingkan kampus lain karena merupakan kampus perjuangan yang didirikan oleh ulama besar dengan kekuatan dan cita-cita untuk membangun agama dan bangsa.
"Siapapun yang datang ke sini harus siap dengan nilai-nilai perjuangan tersebut," katanya.
Abdul Hayyi Akrom juga mengingatkan mahasiswa baru bahwa menjadi mahasiswa adalah bentuk multitasking dari pendidikan formal. Ia mengajak mahasiswa baru untuk meluruskan niat dan mencapai Husnul Khatimah dalam studi mereka.
"Di luar sana masih banyak yang tidak berkesempatan menjadi mahasiswa hari ini. Oleh karena itu, beruntunglah kalian menjadi pilihan untuk meneruskan estafet pendidikan," tambahnya.
Presiden Mahasiswa (Presma) BEM IAIH Pancor, Ilwan Dicky Hasin, menjelaskan bahwa pihaknya telah menyiapkan beberapa hal untuk PBAK, salah satunya matrikulasi yang dibagi menjadi tiga bagian. Pertama, wawasan kebangsaan untuk menumbuhkan semangat nasionalisme di kalangan mahasiswa IAIH.
Kedua, moderasi beragama, agar mahasiswa dapat menyesuaikan pemikiran mereka dengan zaman saat ini. Ketiga, materi ke-NWDI-an, yang merupakan materi wajib dari yayasan untuk memperkuat semangat perjuangan Almagfurullah Maulana Syeikh.
"Harapan kami dari BEM adalah agar mahasiswa baru ini menjadi kader-kader NWDI yang militan dan dapat membawa nama IAIH lebih maju untuk menyongsong Indonesia Emas 2045," tutupnya. (ln)
