 |
| Sosialisasi terkait keamanan PJAS di beberapa sekolah di Kota Mataram. Foto/istimewa |
lokalnews.id — Keamanan Pangan Jajanan Anak Sekolah (PJAS) menjadi fokus penting dalam mendukung pertumbuhan fisik dan intelektual anak-anak di Indonesia. Guna memastikan PJAS yang aman, bermutu, dan bergizi, Balai Besar Pengawas Obat dan Makanan (BBPOM) di Mataram mengadakan sosialisasi terkait keamanan PJAS di beberapa sekolah di Kota Mataram dan Kabupaten Lombok Barat.
Kegiatan yang berlangsung selama Oktober 2024 ini menyasar lima sekolah, yakni TK Green Yard Mataram, SDN 10 Cakranegara, SDN 1 Meninting, SMPN 15 Mataram, MI Nurul Qur’an Pagutan, dan SMA IT Anak Sholeh Pagutan. Lebih dari 572 peserta yang terdiri dari guru, pengelola kantin, dan siswa turut berpartisipasi dalam kegiatan ini.
Kepala BBPOM di Mataram, Yosef Dwi Irwan, menegaskan pentingnya konsumsi jajanan yang aman bagi para siswa.
"Kami senantiasa merespon setiap permintaan dari sekolah untuk melakukan sosialisasi. Sebagai generasi penerus, harus dipastikan selama di sekolah mereka mengkonsumsi jajanan yang aman, bermutu, dan bergizi,” ujar Yosef, melalui keterangan resminya, Minggu (27/10).
Dalam sosialisasi ini, BBPOM mengajak komunitas sekolah yang terdiri dari kepala sekolah, guru, komite sekolah, pengelola kantin, siswa, dan pedagang sekitar sekolah untuk turut andil menjaga keamanan pangan di lingkungan sekolah. Yosef berharap komunitas sekolah dapat berperan aktif dan berkelanjutan dalam mengawal keamanan PJAS.
Sosialisasi dilakukan dengan berbagai pendekatan, termasuk paparan, diskusi, dan permainan interaktif yang bertujuan meningkatkan pemahaman peserta tentang pentingnya hygiene dan sanitasi dalam pengolahan pangan. Kegiatan ini juga menghadirkan maskot POMPI (POM Pemberi Informasi), yang mampu menarik perhatian dan memeriahkan suasana, terutama di kalangan anak-anak.
Selain itu, Tim BBPOM juga mengingatkan peserta mengenai Waspada Konsumsi GGL (Gula, Garam, dan Lemak), mengingat Indonesia masih menghadapi tantangan gizi ganda, yakni gizi kurang dan gizi berlebih.
“Keamanan pangan merupakan tanggung jawab kita bersama sebagai suatu bangsa. Tentu kita ingin menyongsong Indonesia Emas 2045 dengan generasi yang sehat, cerdas, dan berdaya saing,” pungkas Yosef.
Kegiatan ini menjadi langkah penting dalam membentuk kesadaran akan keamanan pangan, baik di kalangan siswa maupun komunitas sekolah, untuk mencapai generasi yang lebih sehat dan berprestasi di masa depan. (ong)
