![]() |
Kepala Bidang Pencegahan, Pengendalian Penyakit, dan Kesehatan Lingkungan (P3KL) Dinas Kesehatan Lombok Timur, Budiman Satriadi. Foto/ong |
LokalNews.id — Dalam rangka menyambut Pekan Imunisasi Nasional (PIN) Polio, Dinas Kesehatan Lombok Timur memperkuat sosialisasi dan memastikan stok vaksin polio mencukupi. Program ini bertujuan memutus rantai penularan virus polio yang telah ditemukan di tujuh provinsi di Indonesia.
Imunisasi polio akan dilaksanakan dalam dua tahap, masing-masing berlangsung selama satu pekan. Tahap pertama berlangsung pada 23-29 Juli, sedangkan tahap kedua dijadwalkan pada 6-12 Agustus 2024. Anak-anak berusia 0-7 tahun, tanpa memandang status imunisasi polio sebelumnya, menjadi target utama program ini.
Kepala Bidang Pencegahan, Pengendalian Penyakit, dan Kesehatan Lingkungan (P3KL) Dinas Kesehatan Lombok Timur, Budiman Satriadi, menjelaskan bahwa persiapan sumber daya sudah maksimal.
"Persiapan sumber daya sudah siap di puskesmas dan rumah sakit, serta melibatkan lintas sektor lainnya," ungkap Budiman, Selasa (16/7).
Vaksinasi akan dilaksanakan di berbagai fasilitas kesehatan seperti puskesmas, rumah sakit, posyandu, dan pos pelayanan imunisasi polio terdekat. Budiman memastikan bahwa vaksin yang digunakan adalah vaksin Novel Oral Polio Vaccine type 2 (nOPV2), yang lebih aman dan efektif.
"Insya Allah sesuai rencana, vaksin polio akan datang minggu ini dan langsung didistribusikan ke fasilitas kesehatan," tambahnya.
Dinas Kesehatan Lombok Timur menargetkan 219.458 anak untuk menerima imunisasi polio guna mencegah berbagai dampak buruk dari virus ini, seperti kelumpuhan otot hingga kematian. Masyarakat diimbau untuk membawa anak-anak mereka ke fasilitas kesehatan terdekat guna menerima vaksin polio yang aman dan efektif.
Melalui PIN Polio ini, diharapkan Lombok Timur dapat berkontribusi dalam memutus rantai penyebaran virus polio di Indonesia.