![]() |
Pj Bupati Lombok Timur, HM Juaini Taofik memukul gong didampingi Dirjen Kesehatan Masyarakat, dr. Maria Endang Sumiwi. Foto/ong
LokalNews.id — Kementerian Kesehatan Republik Indonesia secara resmi meluncurkan program Integritas Layanan Kesehatan Primer (ILP) di Kabupaten Lombok Timur untuk pada Kamis (25/7). Peresmian ini berlangsung di halaman kantor Dinas Kesehatan Lombok Timur, dihadiri oleh Direktur Jenderal Kesehatan Masyarakat, dr. Maria Endang Sumiwi, dan disaksikan oleh sejumlah pejabat daerah.
Acara peluncuran ini ditandai dengan pemukulan gong oleh Pj Bupati Lombok Timur, HM Juaini Taofik, yang didampingi oleh dr. Maria Endang Sumiwi serta Kepala Dinas Kesehatan Lombok Timur, Dr. Pathurrahman.
Peluncuran ILP di Lombok Timur menjadi unik karena dilakukan serentak di 35 Puskesmas, meskipun implementasinya telah dimulai sebelumnya. “Penerapan ILP di Lombok Timur dilakukan secara serentak di 35 Puskesmas. Kita sepakat langsung memulai,” jelas Dr. Pathurrahman.
Program ILP merupakan salah satu dari enam pilar transformasi kesehatan yang diusung oleh Kementerian Kesehatan. Fokus utamanya adalah pada siklus hidup, memberikan akses layanan kesehatan yang terintegrasi, mudah diakses, dan terjangkau oleh masyarakat. Program ini diharapkan mampu mempercepat transformasi layanan kesehatan di tingkat primer, terutama di Puskesmas.
Transformasi yang dihadirkan ILP mengintegrasikan layanan kesehatan yang sebelumnya terpisah. Sebagai contoh, Puskesmas kini tidak lagi memisahkan layanan untuk penyakit tertentu seperti TBC atau malaria, namun seluruh layanan kesehatan menjadi bagian dari sistem yang holistik.
Selain Puskesmas, program ini juga melibatkan Pustu, Polindes, dan Posyandu. Mereka bekerja sama lebih erat dengan Puskesmas untuk memastikan layanan kesehatan yang komprehensif dan berkelanjutan bagi masyarakat. Salah satu contohnya adalah hasil skrining kesehatan di Puskesmas yang akan diteruskan ke petugas Pustu untuk tindak lanjut yang lebih optimal.
Menurut Dr. Pathurrahman, perubahan ini memungkinkan deteksi lebih dini terhadap berbagai jenis penyakit yang mungkin tidak terdeteksi dengan sistem sebelumnya. Namun, tantangan ke depan adalah mengubah pola pikir dan cara kerja tenaga kesehatan serta meningkatkan edukasi kepada mereka.
“Langkah awal ini, meskipun tidak sempurna, diharapkan mampu meningkatkan kualitas layanan kesehatan di Lombok Timur,” tambah Dr. Pathurrahman.
Setelah acara peresmian, dr. Maria Endang Sumiwi melakukan kunjungan langsung ke Puskesmas Selong dan Pustu untuk meninjau pelaksanaan ILP. Program ini diharapkan dapat menjadi model peningkatan pelayanan kesehatan yang dapat diterapkan di seluruh Indonesia.
Dengan ILP, Lombok Timur berharap dapat menciptakan sistem kesehatan yang lebih baik dan merata bagi seluruh masyarakatnya. (ong)