Pendidikan

Pendidikan

Iklan

terkini

Sekolah Rusak Pasca Gempa, Siswa Sembalun Belajar di Tengah Ancaman Keselamatan

Jumat, 04 Oktober 2024, 06.51 WIB Last Updated 2024-10-03T22:51:55Z

 

Kondisi sekolah negeri 2 Sembalun Bumbung, mengancam keselamatan siswanya. Foto/ong


LokalNews.id — Pepatah mengatakan, "yang bagus semakin bagus, yang rusak semakin rusak." Ungkapan ini tampaknya mencerminkan kondisi fasilitas pendidikan di Kabupaten Lombok Timur, khususnya setelah gempa bumi yang melanda Lombok pada 2018.


Enam tahun berlalu, banyak fasilitas pendidikan yang rusak parah masih belum diperbaiki, salah satunya adalah SDN 2 Sembalun Bumbung. Hingga kini, sekolah ini belum direnovasi, membuat para siswa terpaksa belajar dalam kondisi yang memprihatinkan.


Setiap hari, siswa harus berdesakan di ruang kelas darurat yang terbuat dari bahan seadanya. "Anak-anak sering bertanya, 'Kenapa sekolah kita terus rusak?' Mereka merasa sedih dan kehilangan semangat," ujar Sahlun, Kepala SDN 2 Sembalun Bumbung, Kamis (4/10), dengan nada pilu.


Kondisi sekolah yang rusak ini tidak hanya mengganggu kenyamanan belajar, lanjut Sahlun, tetapi juga mengancam keselamatan para siswa. Lantai yang becek saat hujan, atap bocor, dan dinding lapuk membuat lingkungan belajar semakin tidak aman. 


“Mereka melihat teman-teman di sekolah lain belajar di gedung yang layak, sementara mereka harus bertahan di tempat yang seperti ini,” tambahnya.


Upaya perbaikan sudah berkali-kali dilakukan, namun belum membuahkan hasil yang signifikan. Pemerintah daerah maupun pusat tampaknya belum memberikan perhatian yang memadai terhadap nasib ratusan anak yang merindukan ruang belajar layak. 


“Kami sudah berulang kali mengajukan permohonan, tetapi hingga kini belum ada kepastian,” ujar Sahlun.


Namun, ada secercah harapan. Berdasarkan informasi yang dihimpun, perbaikan SDN 2 Sembalun Bumbung akan dimulai tahun depan melalui kerja sama dengan Happy Hearts Indonesia dan mitra dari Australia. Rencananya, bangunan sekolah tersebut akan ramah lingkungan, menggunakan bahan daur ulang dari sampah plastik.


"Kami berharap pihak terkait segera menindaklanjuti usulan kami, agar siswa-siswa di Sembalun dapat belajar di lingkungan yang layak," kata H. Rumelan, Kepala UPTD Kecamatan Sembalun. 


Ia juga membenarkan bahwa kondisi sekolah saat ini sangat memprihatinkan, dan pihaknya telah berupaya maksimal mengusulkan perbaikan.


Pembangunan sekolah dengan bahan daur ulang sampah plastik ini tidak hanya menjadi solusi cepat, tetapi juga sebagai upaya meningkatkan kesadaran akan pentingnya menjaga lingkungan. Konsep ini sebelumnya telah diterapkan di SDN 1 Gunung Malang dan SDN 3 Seruni Mumbul.


Meskipun inisiatif dari pihak swasta memberikan harapan baru, proses perbaikan tentu akan memerlukan waktu serta koordinasi yang baik antara berbagai pihak. Selain itu, perlu dipastikan bahwa bangunan baru nanti memenuhi standar keamanan dan kenyamanan bagi siswa.


Kisah SDN 2 Sembalun Bumbung ini menjadi pengingat bagi kita semua tentang pentingnya akses pendidikan yang layak bagi setiap anak, dan pembangunan yang merata. (ong)


Komentar
Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE. #JernihBerkomentar
  • Sekolah Rusak Pasca Gempa, Siswa Sembalun Belajar di Tengah Ancaman Keselamatan

Terkini

Pk husnul

Close x