![]() |
Santunan anak yatim dilakukan oleh UPTD Dikbud Masbagik pada Rabu (13/11/2024). Foto/istimewa. |
Eks Pejabat Badan Amil Zakat Daerah (Bazda) Lombok Timur, enggan disebutkan namanya mengatakan, selaku penyelenggara, Kepala UPTD (Kanit) Dikbud Masbagik mengadakan santunan dan jalan sehat sangat fatal. Pasalnya, kegiatan tersebut menggunakan ZIS Guru yang diduga di potong tanpa prosedur.
"Memang Ini yang terjadi di Kanit-kanit ini. Dana ZIS disetor tiga sampai empat setengahnya. Kita bisa pantau infak sedekah guru-guru standar lima puluh ribu rupiah. Mereka kira kita tidak memantau menyalahgunakan dana ZIS,"bebernya.
Ia juga mengatakan, regulasi penggunaan dana ZIS hanya untuk pakir miskin, tidak untuk anak yatim. Apalagi, ZIS tidak disetorkan ke Bazda Lombok Timur, langsung digunakan untuk santunan anak yatim.
"Persoalannya cuman itu. Saya kaget dengan begitu ada dana zakat diserahkan ke bendahara PGRI dalam acara santunan anak yatim,"katanya.
Menurut dia, penggunaan anggaran Bazda mengacu pada surat edaran dari pusat ke Pemerintah Daera Lombok Timur. Menyatakan, untuk sementara ini, Bazda tidak boleh menyalurkan dana untuk santunan dan apapun bentuknya kecuali orang sakit.
"Ini kebijakan masih berjalan. Sekarang ini kok tiba-tiba ada acara untuk melakukan santunan anak yatim. Sementara kebijakan yang ada kecuali orang sakit,"kesalnya.
"Kita terbuka saja, Kanit ini orangnya 04 beserta beberapa jajaranya,"ungkapnya.
Dia menegaskan kembali, sesuai surat edaran dari pusat ke daerah untuk sementara dikumpulkan ke lembaga. Hal ini dilakukan guna mencegah penggunaan dana Bazda untuk kepentingan politik.
"Silahkan melakukan kegiatan, tapi setorkan dulu ke Bazda untuk dimasukkan ke rekening lembaga karena publik ikut memantau. Dan juga momen ini tidak tepat,"ujarnya.
Apakah ZIS Dipotong Selama Ini?
Sekretaris Bidang Advokasi dan Hukum PGRI Kecamatan Masbagik, Mahsun, mengaku telah mengingatkan Kanit UPTD Dikbud Masbagik berkali-kali agar menyerahkan dana ZIS ke Bazda Lombok Timur. Menurutnya, perkara memiliki program selayaknya melalui prosedur yang benar.
"Bazda mengeluarkan uang, bukan dipotong,"jelas Mahsun.
Ia mengungkap, terungkapnya dana ZIS dipotong oleh Kanit UPTD Masbagik pada rapat Acara HUT PGRI. Sebanyak Rp18 juta ZIS dari sumbangan tenaga pendidik dipotong untuk acara santunan dan jalan sehat, termasuk Rp1,7 juta dipergunakan untuk biaya pengangkutan bibit dari Pringgabaya sampai ke masbagik.
"Muncul kecurigaan kita, sudah berapa lama Kanit ini memotong ZIS itu. Yang kemarin kelihatan dia dipakai untuk berkegiatan, kalau dia dua tahun dipotong berapa totalnya?,"geram Mahsun.
Menurut Mahsun, jumlah ZIS di Kecamatan Masbagik per bulannya dua kali lipat dibandingkan di Pringgasela sebanyak 11 juta rupiah. Sementara guru-guru bersedia dipotong gajinya untuk diserahkan ke Bazda Lombok Timur.
"Guru di Masbagik sanggup dipotong gajinya untuk diserahkan ke Bazda. Ada yang 2,5 persen, Rp100 ribu, ada yang Rp50 ribu,"bebernya. Bagi Mahsun, program santunan sangat disetujuinya. Namun, harus melalui prosedur.
Kanit UPTD Dikbud Kecamatan Masbagik, Turmuzi dikonfirmasi berkali-kali belum memberikan tanggapan sampai berita ini tayang. Begitu juga Plt Ketua Bazda Lombok Timur, H. Hasni juga tidak merespon.
Mengutip berita dari barbareto.com, H. Hasni tidak menyangkal adanya upaya uang yang dihasilkan UPT Dikbud Masbagik sebagai santunan ke anak yatim.
“Itu rencananya mereka (UPT Dikbud) mau menggunakan untuk santunan tapi kami bilang sudah stor dulu karena tidak boleh menggunakan langsung,” ungkap Hasni saat ditemui diruang kerjanya
Nantinya lanjut dia, sesuai prosedur pihak Baznas yang berhak menentukan apakah uang hasil zakat dari guru tersebut diberikan atau tidaknya untuk kegiatan lain.
Meski demikian, Hasni memastikan, Rp18 juta uang dari hasil zakat yang didapat dari potongan gaji guru PNS di Masbagik sudah diberikan seluruhnya kepada Baznas. Baznas juga siap ikut pada program santunan yang akan dijalankan jika sebelumnya ada kordinasi.
Sementara itu, Kanit UPTD Dikbud Masbagik, Turmuzi, mengatakan sudah melakukan silaturahim bersama Baznas Lombok Timur.
“Alhamdulillah Baznas sangat mengapresiasi kegiatan yg dilakukan oleh UPTD Dikbud, bersama PGRI. Tahun ini jumlah anak yatim yg mendapat santunan dari Baznas sejumlah 215 anak. Dari total jumlah 688 anak,” jawabnya. (ong)