Ketua PWI Lombok Timur, H. Muluddin, dalam sambutannya mengungkapkan pentingnya peningkatan kualitas penulisan jurnalis demi menghasilkan produk jurnalistik yang akurat. Ia menegaskan bahwa seluruh anggota PWI Lombok Timur sudah mengikuti Uji Kompetensi Wartawan (UKW), sehingga memiliki dasar yang kuat dalam bekerja.
“Kami yakin para anggota adalah wartawan yang kompeten. Namun, kami tetap ingin memastikan kualitas berita tetap terjaga, sesuai Undang-Undang Pers dan Kode Etik Jurnalistik,” jelasnya.
H. Muluddin juga berterima kasih kepada Ketua PWI NTB, H. Nasrudin, yang hadir sebagai pemateri dalam pelatihan ini. Ia berharap materi yang disampaikan dapat memberikan manfaat langsung bagi para wartawan di Lombok Timur.
Tantangan Menjelang Pilkada
Dalam pemaparannya, Ketua PWI NTB, H. Nasrudin, menekankan pentingnya keberimbangan pemberitaan, terutama menjelang Pilkada 2024. “Media harus memberikan ruang yang sama bagi semua kandidat agar pemberitaan tidak bias dan tetap adil,” ujarnya.
Nasrudin mengingatkan bahwa meski media memiliki kontrak kerja sama dengan pihak tertentu, profesionalitas tetap harus dijaga. Ia juga menyoroti pentingnya mematuhi kode etik jurnalistik, terutama bagi wartawan yang terlibat dengan tim sukses pasangan calon.
“Pemberitaan yang berpihak tanpa verifikasi bisa merusak kredibilitas media dan menciptakan masalah hukum,” tegasnya.
Selain itu, Nasrudin menyampaikan hasil diskusi Komite Keselamatan Jurnalis (KKJ) yang dibentuk PWI di tingkat provinsi. Salah satu poin penting adalah menjaga profesionalisme media agar mampu menciptakan suasana yang damai dan kondusif menjelang Pilkada.
“Kami ingin memastikan bahwa wartawan tetap menjaga integritas dan mengutamakan verifikasi dalam setiap berita yang diterbitkan,” tambahnya.
Membangun Komunikasi yang Positif
Nasrudin juga mendorong adanya komunikasi dua arah antara wartawan dan tim sukses untuk mencegah pemberitaan negatif yang berpotensi merugikan pihak tertentu. Ia menekankan bahwa kritik dalam pemberitaan tetap harus didasarkan pada data yang valid dan hasil verifikasi.
“Fenomena keluhan dari pasangan calon karena merasa dirugikan oleh pemberitaan perlu menjadi perhatian khusus bagi wartawan,” katanya.
Ia juga mengingatkan bahwa Pilkada adalah momentum penting yang menuntut profesionalisme ekstra dari media. “Tugas kita adalah memastikan berita yang disajikan tidak hanya akurat, tetapi juga berimbang dan tidak memicu konflik,” tegas Nasrudin.
Harapan untuk Wartawan Lombok Timur
Melalui kegiatan ini, para wartawan mampu meningkatkan kompetensi dan tetap menjaga integritas dalam setiap tugasnya. H. Muluddin menegaskan bahwa kegiatan seperti ini menjadi langkah penting dalam menjaga kualitas jurnalisme di Lombok Timur, khususnya di tengah dinamika politik yang semakin kompleks menjelang Pilkada 2024.
“Komitmen kami adalah terus menghasilkan berita yang benar, akurat, dan dapat dipercaya. Pelatihan ini adalah bagian dari upaya kami untuk mewujudkan itu,” pungkasnya.
Kegiatan ini juga diharapkan para jurnalis Lombok Timur dapat menjadi garda terdepan dalam menciptakan informasi yang profesional dan mendukung suasana Pilkada yang damai serta demokratis. (ong)
Selain itu, Nasrudin menyampaikan hasil diskusi Komite Keselamatan Jurnalis (KKJ) yang dibentuk PWI di tingkat provinsi. Salah satu poin penting adalah menjaga profesionalisme media agar mampu menciptakan suasana yang damai dan kondusif menjelang Pilkada.
“Kami ingin memastikan bahwa wartawan tetap menjaga integritas dan mengutamakan verifikasi dalam setiap berita yang diterbitkan,” tambahnya.
Membangun Komunikasi yang Positif
Nasrudin juga mendorong adanya komunikasi dua arah antara wartawan dan tim sukses untuk mencegah pemberitaan negatif yang berpotensi merugikan pihak tertentu. Ia menekankan bahwa kritik dalam pemberitaan tetap harus didasarkan pada data yang valid dan hasil verifikasi.
“Fenomena keluhan dari pasangan calon karena merasa dirugikan oleh pemberitaan perlu menjadi perhatian khusus bagi wartawan,” katanya.
Ia juga mengingatkan bahwa Pilkada adalah momentum penting yang menuntut profesionalisme ekstra dari media. “Tugas kita adalah memastikan berita yang disajikan tidak hanya akurat, tetapi juga berimbang dan tidak memicu konflik,” tegas Nasrudin.
Harapan untuk Wartawan Lombok Timur
Melalui kegiatan ini, para wartawan mampu meningkatkan kompetensi dan tetap menjaga integritas dalam setiap tugasnya. H. Muluddin menegaskan bahwa kegiatan seperti ini menjadi langkah penting dalam menjaga kualitas jurnalisme di Lombok Timur, khususnya di tengah dinamika politik yang semakin kompleks menjelang Pilkada 2024.
“Komitmen kami adalah terus menghasilkan berita yang benar, akurat, dan dapat dipercaya. Pelatihan ini adalah bagian dari upaya kami untuk mewujudkan itu,” pungkasnya.
Kegiatan ini juga diharapkan para jurnalis Lombok Timur dapat menjadi garda terdepan dalam menciptakan informasi yang profesional dan mendukung suasana Pilkada yang damai serta demokratis. (ong)