![]() |
Pelatihan berlangsung di kantor BBPOM Mataram. Foto/istimewa |
LokalNews.id — Balai Besar Pengawas Obat dan Makanan (BBPOM) di Mataram mengambil langkah progresif dalam meningkatkan pelayanan publik yang inklusif dengan mengadakan pelatihan dasar bahasa isyarat bagi petugasnya.
Pelatihan berlangsung pada Senin (9/12) di kantor BBPOM Mataram ini, dilakukan secara hybrid dengan menghadirkan pemateri dari SLBN 1 Mataram, yaitu Rochman Ardiansyah dan Rianah.
Kegiatan ini terdiri dari dua sesi utama. Sesi pertama membahas konsep Pelayanan Publik Inklusif, mencakup definisi, dasar hukum, hingga prinsip-prinsip pelayanan yang ramah terhadap kelompok rentan.
Peserta juga mendapat tips praktis dalam melayani pelanggan dengan disabilitas. Pada sesi kedua, peserta mempelajari dasar-dasar bahasa isyarat menggunakan SIBI (Sistem Isyarat Bahasa Indonesia) dan BISINDO (Bahasa Isyarat Indonesia), termasuk abjad, angka, dan kata-kata sehari-hari.
Kepala BBPOM di Mataram, Yosef Dwi Irwan, melalui keterangan resminya pada Minggu (15/13), menegaskan pentingnya pelatihan ini sebagai bentuk komitmen lembaga untuk memberikan pelayanan yang setara bagi semua lapisan masyarakat.
"Setiap masyarakat Indonesia berhak mendapatkan informasi yang benar dan objektif terkait obat dan makanan. Ini adalah upaya kami melindungi mereka dari risiko kesehatan," ujarnya.
Pelatihan ini menjadi langkah awal dalam mendukung inklusi sosial dan memastikan akses informasi obat serta makanan yang setara.
Ke depan, BBPOM Mataram berencana mengadakan pelatihan lanjutan dengan praktik intensif untuk meningkatkan kemampuan petugas dalam melayani pelanggan disabilitas. (ong)