LokalNews.id – Menjelang perayaan Natal 2024 dan Tahun Baru 2025, Balai Besar Pengawas Obat dan Makanan (BBPOM) di Mataram meningkatkan pengawasan pangan olahan untuk memastikan keamanan dan mutu produk yang beredar di masyarakat. Kegiatan ini melibatkan lintas sektor seperti Dinas Kesehatan, Dinas Perdagangan, dan Gerakan Pramuka melalui SAKA POM.
Kepala BBPOM di Mataram, Yosef Dwi Irawan menyampaikan bahwa Pengawasan dilaksanakan dalam lima tahap sejak 28 November 2024 hingga 1 Januari 2025.
"Menjadi sasaran yaitu gudang distributor, ritel modern, serta toko/kios,"ungkap Yosef melalui keterangan resminya, Selasa (24/12).
Pada tahap IV, sambung dia, dari 72 sarana yang diperiksa, 64 sarana (88,89%) memenuhi ketentuan, sementara 8 sarana (11,11%) tidak memenuhi ketentuan. Temuan meliputi pangan tanpa izin edar, pangan kedaluwarsa, dan pangan rusak dengan total nilai ekonomi mencapai Rp 4.764.700.
"Dibandingkan tahun 2023, terdapat peningkatan jumlah sarana yang diperiksa sekitar 9%, yang menunjukkan peningkatan kepatuhan pelaku usaha berkat edukasi dan pembinaan intensif oleh BBPOM di Mataram,"ungkap Yosef.
Lebih lanjut, BBPOM di Mataram juga aktif melakukan patroli siber dan telah mengusulkan takedown 138 tautan produk ilegal senilai sekitar Rp 600 juta. Di bidang penegakan hukum, 8 perkara Pro Justitia ditangani dengan total nilai temuan mencapai Rp 579.935.600.
BBPOM di Mataram juga terus mendukung pelaku usaha melalui inovasi Gemilang Pro UMKM, yang mempermudah proses perizinan dan meningkatkan daya saing produk.
"Hingga kini, 223 Nomor Izin Edar telah diterbitkan,"tandasnya. (ong)
