![]() |
Kepala Dinas Kesehatan Lombok Timur, H. Fathurrahman, meminta peserta membacakan sebuah kasus seorang anak tidak diimunisasi. |
LokalNews.id – Untuk pertama kalinya, Dinas Kesehatan Lombok Timur, bekerja sama dengan UNICEF, menggelar kampanye khusus bertema gender kepada para bapak mengenai pentingnya imunisasi bagi anak. Kegiatan ini bertujuan meningkatkan peran ayah dalam mendukung program imunisasi.
Kepala Dinas Kesehatan Lombok Timur, H. Fathurrahman, menjelaskan bahwa berdasarkan hasil penelitian, keterlibatan Bapak dalam mendukung imunisasi anak masih rendah. Hal ini mendorong dilaksanakannya diskusi yang bertujuan memberikan edukasi kepada para ayah tentang pentingnya imunisasi.
Menurutnya, kegiatan ini bertujuan memberikan motivasi dan pengetahuan kepada para Bapak bahwa imunisasi sangat penting untuk anak mereka.
"Jangan sampai mereka melarang istrinya membawa anak ke Posyandu. Jika Bapak memiliki pemahaman yang baik, mereka akan mendukung, bahkan mungkin membawa sendiri anaknya untuk imunisasi,” kata Fathurrahman, Selasa (17/12).
Ia juga menambahkan bahwa masih ada kasus di mana Bapak melarang anaknya diimunisasi karena kurangnya pemahaman.
“Meskipun jumlahnya tidak banyak, hal ini tetap perlu diantisipasi. Imunisasi adalah langkah penting untuk memberikan kekebalan buatan yang dapat melindungi anak dari penyakit berbahaya,” jelasnya.
Peserta kegiatan ini berasal dari seluruh wilayah Lombok Timur. Menurut Fathurrahman, acara ini merupakan yang pertama kali diselenggarakan secara khusus untuk bapak-bapak dengan tema gender dan imunisasi, baik di Lombok Timur maupun di tingkat provinsi NTB.
Untuk itu, ia berharap kampanye ini dapat meningkatkan kesadaran para Bapak di Lombok Timur tentang pentingnya imunisasi, sehingga mereka tidak hanya mendukung tetapi juga aktif berperan, seperti mengingatkan jadwal imunisasi atau membawa anak ke Posyandu.
“Kami ingin para Bapak menjadi motor penggerak di keluarga dan lingkungan sekitarnya untuk mendukung imunisasi. Kekebalan anak sangat penting, karena tidak ada yang ingin melihat anak-anak kehilangan nyawa hanya karena tidak mendapatkan imunisasi tepat waktu,” ujarnya.
Senanda disampaikan Yosephine Stella, Adolescent Development and Gender Officer UNICEF, bahwa kampanye ini sangat penting karena tantangan gender sering kali menjadi hambatan dalam pelaksanaan imunisasi.
"Dengan melibatkan Bapak, kita berharap dapat menjadi penggerak yang mendukung ibu untuk memastikan anak-anak mendapatkan imunisasi sesuai jadwal,"ujarnya.
Menurut Yosephine, keterlibatan bapak sangat penting dalam pengambilan keputusan terkait imunisasi. Berdasarkan data, banyak ibu yang memiliki keterbatasan dalam memutuskan sesuatu terkait anak karena peran Bapak sebagai kepala keluarga yang dominan.
Melalui kegiatan ini juga, ia ingin memberikan pemahaman kepada para Bapak bahwa ada tantangan gender yang memengaruhi keputusan terkait imunisasi.
"Dengan diskusi yang menggunakan bahasa yang mudah dipahami, para Bapak diharapkan lebih sadar akan peran mereka dalam mendukung kesehatan anak,” ujar Yosephine. (ong)