![]() |
Seminar pelatihan terkait tata laksana pencegahan stunting. foto/ong |
LokalNews.id— Dalam upaya mempercepat penurunan angka stunting, Dinas Kesehatan Lombok Timur bekerja sama dengan Sari Husada Yogyakarta mengadakan seminar pelatihan terkait tata laksana pencegahan stunting.
Kegiatan yang berlangsung di Rupatama 1 Kantor Bupati Lombok Timur ini, dihadiri oleh 50 dokter umum dan menghadirkan pembicara dari berbagai bidang, termasuk Dr. H. Fathurrahman, Kepala Dinas Kesehatan Lombok Timur, dokter spesialis anak, serta perwakilan dari Sari Husada.
Menurut H. Fathurrahman, pelatihan ini bertujuan memberikan wawasan kepada dokter umum mengenai strategi intervensi dalam pengendalian stunting.
“Kegiatan ini memberikan pengetahuan kepada teman-teman dokter umum. Saya berbicara mengenai konsep dan implementasi intervensi di Lombok Timur, diikuti oleh pemaparan dari dokter spesialis anak dan pembicara lainnya,” ujarnya.
H. Fathurrahman menekankan pentingnya kerja sama lintas profesi untuk mengatasi stunting. “Menyelesaikan stunting tidak bisa hanya menjadi tugas satu profesi. Semua tenaga kesehatan, seperti dokter umum, dokter spesialis anak, sanitarian, ahli gizi, dan lainnya, harus bekerja bersama,” jelasnya.
Ia juga menyampaikan bahwa salah satu penyebab langsung stunting adalah kurangnya asupan makanan bergizi dan tingginya angka kejadian penyakit.
Oleh karena itu, peran tenaga kesehatan dalam berbagai bidang sangat penting untuk menangani permasalahan ini secara komprehensif.
“Kita harus menggunakan referensi, jurnal, dan dasar pengetahuan yang jelas dalam menyelesaikan stunting. Tidak bisa hanya berfokus pada satu sisi. Variabel penyebab stunting sangat banyak, sehingga dibutuhkan pendekatan yang terintegrasi,” tandasnya. (ong)
Kegiatan yang berlangsung di Rupatama 1 Kantor Bupati Lombok Timur ini, dihadiri oleh 50 dokter umum dan menghadirkan pembicara dari berbagai bidang, termasuk Dr. H. Fathurrahman, Kepala Dinas Kesehatan Lombok Timur, dokter spesialis anak, serta perwakilan dari Sari Husada.
Menurut H. Fathurrahman, pelatihan ini bertujuan memberikan wawasan kepada dokter umum mengenai strategi intervensi dalam pengendalian stunting.
“Kegiatan ini memberikan pengetahuan kepada teman-teman dokter umum. Saya berbicara mengenai konsep dan implementasi intervensi di Lombok Timur, diikuti oleh pemaparan dari dokter spesialis anak dan pembicara lainnya,” ujarnya.
H. Fathurrahman menekankan pentingnya kerja sama lintas profesi untuk mengatasi stunting. “Menyelesaikan stunting tidak bisa hanya menjadi tugas satu profesi. Semua tenaga kesehatan, seperti dokter umum, dokter spesialis anak, sanitarian, ahli gizi, dan lainnya, harus bekerja bersama,” jelasnya.
Ia juga menyampaikan bahwa salah satu penyebab langsung stunting adalah kurangnya asupan makanan bergizi dan tingginya angka kejadian penyakit.
Oleh karena itu, peran tenaga kesehatan dalam berbagai bidang sangat penting untuk menangani permasalahan ini secara komprehensif.
“Kita harus menggunakan referensi, jurnal, dan dasar pengetahuan yang jelas dalam menyelesaikan stunting. Tidak bisa hanya berfokus pada satu sisi. Variabel penyebab stunting sangat banyak, sehingga dibutuhkan pendekatan yang terintegrasi,” tandasnya. (ong)