![]() |
Rangkaian acara peluncuran Genting di Ballroom Kantor Bupati Lombok Timur. Foto/ong. |
Program Genting ini merupakan gerakan bantuan bagi keluarga berisiko stunting, melalui keterlibatan para pihak sebagai orang tua asuh.
Kepala Dinas DP3AKB Lombok Timur, H. Ahmat, menyatakan bahwa program ini menargetkan 8.380 keluarga untuk ditangani bersama oleh organisasi seperti UPTD, BUMD, pondok pesantren, dan lainnya.
"Data keluarga berisiko stunting ini kita akan bagi rata untuk di tangani bersama. Etimasi, paling tidak 180 orang kepala keluarga per organisasi,"kata H. Ahmat, setelah acara peluncuran Genting di Ballroom Kantor Bupati Lombok Timur, Kamis (20/12).
Dengan keterlibatan semua pihak stunting di NTB, khususnya di Lombok Timur dapat tertangani. Salah satunya, seperti keterlibatan Forum Jurnalis Lombok Timur (FJLT), memberikan sembako kepada keluarga berisiko stunting. Termasuk juga Yayasan Assunnah Bagik Nyaka Santri, membantu dalam bentuk fisik berupa sumur bor di 103 titik.
"Langkah-lagkah ini merupakan stressing bersama untuk menangani masalah ini,"ujar H. Ahamd.
Ditempat yang sama, Pj Sekda Lombok Timur, H. Hasni, menekankan bahwa Genting merupakan program nasional yang menjadi prioritas daerah.
“Kami berharap di tahun 2025, stunting dapat tertangani dengan baik melalui program ini,” ujarnya.
Dengan keterlibatan semua pihak stunting di NTB, khususnya di Lombok Timur dapat tertangani. Salah satunya, seperti keterlibatan Forum Jurnalis Lombok Timur (FJLT), memberikan sembako kepada keluarga berisiko stunting. Termasuk juga Yayasan Assunnah Bagik Nyaka Santri, membantu dalam bentuk fisik berupa sumur bor di 103 titik.
"Langkah-lagkah ini merupakan stressing bersama untuk menangani masalah ini,"ujar H. Ahamd.
Ditempat yang sama, Pj Sekda Lombok Timur, H. Hasni, menekankan bahwa Genting merupakan program nasional yang menjadi prioritas daerah.
“Kami berharap di tahun 2025, stunting dapat tertangani dengan baik melalui program ini,” ujarnya.
Senada, Lalu Makrifuddin, PLT Kepala BKKBN NTB, mengajak semua pihak bergotong royong menjadi orang tua asuh bagi keluarga berisiko stunting. Terutama TPK cegah stunting semua tingkatan dapat bekerja sesuai tupoksinya.
"Kolaborasi bersama, masalah stunting akan bisa ditekan dan teratasi,"ujarnya. (ong)