![]() |
Penandatanganan nota kesepahaman untuk memperkuat kolaborasi dalam pengembangan EBT dan pariwisata berkelanjutan. Foto/istimewa |
LokalNews.id — Pariwisata menjadi salah satu sektor ekonomi terbesar di dunia, namun juga penyumbang emisi karbon dan polusi lingkungan.
Menyikapi tantangan tersebut, LPPM Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta menggelar Seminar Nasional Hibah Penelitian Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, dan Teknologi 2024 bertema "Energizing Green Future in Developing Geothermal Policy and Sustainable Tourism Indonesia" di Hotel The Sunan Solo, Sabtu (30/11).
Seminar ini dihadiri oleh Wakil Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi RI, sejumlah pejabat kementerian, serta perwakilan perusahaan energi panas bumi seperti PT Medco Power Indonesia, PT Geo Dipa Energi, dan PT Ormat Geothermal Indonesia. Juga hadir Pj Bupati Lombok Timur di wakili oleh Asisten II Bidang Perekonomian dan Pembangunan Setda Kab Lombok Timur, Ahmad Masfu, dan delegasi dari berbagai perguruan tinggi.
Seminar ini dihadiri oleh Wakil Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi RI, sejumlah pejabat kementerian, serta perwakilan perusahaan energi panas bumi seperti PT Medco Power Indonesia, PT Geo Dipa Energi, dan PT Ormat Geothermal Indonesia. Juga hadir Pj Bupati Lombok Timur di wakili oleh Asisten II Bidang Perekonomian dan Pembangunan Setda Kab Lombok Timur, Ahmad Masfu, dan delegasi dari berbagai perguruan tinggi.
Dalam kesempatan ini, LPPM UNS dan Pemerintah Kabupaten Lombok Timur menandatangani nota kesepahaman (MoU) untuk memperkuat kolaborasi dalam pengembangan energi baru terbarukan (EBT) dan pariwisata berkelanjutan.
Ketua Panitia, Dr. Abdul Kadir Jaelani, MH, menyatakan seminar ini bertujuan meningkatkan komunikasi antara pemerintah, pemangku kebijakan, dan akademisi, serta memberikan solusi hukum terkait EBT dalam pariwisata.
Sementara itu, Ketua LPPM UNS, Prof. Dr. I Gusti Ayu Ketut Rachmi Handayani, MM, menegaskan pentingnya sinergi berbagai pihak untuk mendorong kebijakan yang mendukung pariwisata berbasis energi terbarukan, khususnya energi panas bumi.
Seminar ini diharapkan menjadi langkah awal menuju masa depan pariwisata Indonesia yang ramah lingkungan dan berkelanjutan. (ong)