 |
| Rapat Koordinasi bersama Pengawas dan Kepala UPTD lingkup Dikbud Lombok Timur, soal inovasi pembelajaran iklusi, di gedung handayani, Kamis (16/1/2025). Foto/ong. |
LokalNews.id — Pengembangan inovasi untuk mewujudkan pembelajaran yang setara dan optimal menjadi sebuah keharusan.Tahun ini, Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dikbud) Kabupaten Lombok Timur, menekankan sekolah-sekolah mengembangkan layanan inklusi bagi siswa dengan disfungsional belajar.
Kepala Dinas Dikbud Lombok Timur, Izzudin mengungkapkan bahwa tahun 2025, siswa disfungsional menjadi permasalahan bersama yang harus diselesaikan.
Menurutnya, di setiap sekolah reguler di Lombok Timur, siswa yang memiliki hambatan seperti disleksia, ADHD atau dispraksia sampai saat ini belum teridentifikasi dengan baik.
"Anak-anak disfungsional belajar ini banyak, apakah kemampuan motoriknya kurang, gangguan pendengarannya kah, penglihatan kan dan yang lainnya. Ini belum mampu kita ketahui secara pasti,"tutur Izuddin, di Ruangannya, Kamis, (16/1/2025).
Namun, dengan instrumen yang diberikan oleh pihak inovasi pada rapat koordinasi di Provinsi NTB, bagi Izzudin dapat terpecahkan. Kepala UPTD dan pengawas, dapat mempelajarinya.
"Melalui penguatan instrumen dari inovasi ini, semua pengawas, kepala UPTD bisa mengidentifikasi siswa yang disfungsional belajar,"katanya.
Meski demikian, dibutuhkan Sumber Daya Manusia (SDM) yang membidangi, seperti guru fsikologi untuk memberikan pelayanan kepada peserta didik di sekolah Reguler.
"Untuk saat ini, kami akan membangun kolaborasi dengan SLB. Sebenarnya paling pas, kalau pemerintah daerah siap harus punya guru fsikologi,"ujarnya. (*)
