![]() |
Gerakan Pemuda Perubahan Sikur Barat, menggelar aksi unjuk rasa di Kantor Desa Sikur Barat. Foto/ong |
Aksi pada Rabu (22/1/2025) ini, dimulai dari simpang empat Kantor Camat Sikur dan berlanjut ke Kantor Desa Sikur Barat.
Dalam orasi, Kaherul Azmy, menyebutkan adanya dugaan penyelewengan anggaran desa dan meminta kejelasan terkait bantuan pangan yang dianggap tidak tepat sasaran. Selain itu, pembangunan kolam tanpa master plan diduga melanggar aturan hukum.
Ia juga mengungkap pengelolaan Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) dan status ambulans desa. Ambulans tersebut diduga merupakan kendaraan pribadi kepala desa yang dijual kepada desa seharga Rp90 juta.
Kaherul mewakili masyarakat, mendesak aparat penegak hukum untuk memeriksa pengelolaan anggaran desa yang dianggap tidak transparan.
Menanggapi hal ini, Kepala Desa Sikur Barat, Zul Pakarudin, menjelaskan bahwa pendistribusian bantuan pangan telah dilakukan sesuai prosedur dengan menyerahkan bantuan melalui perwakilan wilayah.
Mengenai ambulans desa, Zul mengakui kendaraan tersebut awalnya miliknya yang kemudian dijual kepada desa, namun kendaraan itu telah dikembalikan setelah pemeriksaan Inspektorat pada 2019. (*)