![]() |
Kepala Bidang Yankes Dinas Kesehatan Lombok Timur, Lalu Aries Fahrozi Foto/ong |
Lombok Timur, LokalNews.id – Dinas Kesehatan Lombok Timur mengimbau masyarakat untuk memanfaatkan Program Cek Kesehatan Gratis (CKG) yang tersedia di puskesmas atau klinik. Program ini, yang merupakan bagian dari Program Hasil Terbaik Cepat (PHTC) Presiden Prabowo Subianto, telah berjalan sejak 10 Februari 2025 di seluruh Indonesia.
Kepala Bidang Yankes Dinas Kesehatan Lombok Timur, Lalu Aries Fahrozi, menjelaskan bahwa CKG ini dibagi menjadi tiga kategori. Pertama, pemeriksaan kesehatan pada hari ulang tahun bagi bayi baru lahir, balita, dewasa, dan lansia. Masa pemeriksaan hingga 30 hari setelah ulang tahun.
Kategori kedua adalah pemeriksaan kesehatan bagi usia sekolah. Mulai dari usia 7 hingga 17 tahun, termasuk anak-anak SD, SMP, SMA akan memperoleh kesempatan untuk melakukan CKG setiap tahun ajaran baru.
"Kategori ketiga khusus untuk ibu hamil, yang dapat melakukan pemeriksaan kesehatan saat cek kehamilan tanpa terikat waktu tertentu,"tutur Lalu Aries, di ruang kerjanya, Rabu (19/2/2025).
Untuk mengikuti program ini, masyarakat harus mengunduh dan mendaftar melalui aplikasi Satu Sehat Mobile. Melalui aplikasi tersebut, akan memberikan pengingat mulai 30 hari sebelum ulang tahun, lalu 7 hari sebelumnya, hingga H-1.
"Di situ juga masyarakat dapat mengetahui jadwal dan lokasi Puskesmas/klinik untuk cek kesehatan gratis,"kata dia.
jika memiliki kendala dengan aplikasi Satu Sehat, bisa juga dilakukan melalui chatbot WhatsApp di Nomor 081110500567. "Chatbot ini memandu masyarakat dalam proses pendaftaran,"ujar Lalu Aries.
Bagi masyarakat di daerah pedesaan yang tidak memiliki akses internet atau handphone android dan tidak memiliki BPJS, bisa langsung datang ke Puskesmas terdekat untuk di daftarkan mengikuti program ini.
"Bagi yang tidak terdaftar BPJS, layanan tetap tersedia di fasilitas kesehatan sesuai domisili. Cukup bawa KTP atau KK, dan petugas Puskesmas atau Klinik akan membantu proses pendaftaran,"ujar Lalu Aries.
Lebih lanjut, melalui program CKG ini, pemerintah ingin mengubah paradigma layanan kesehatan dari pendekatan kuratif (mengobati setelah sakit) menjadi preventif (pencegahan).
"Deteksi dini penyakit dapat membantu penanganan yang lebih cepat dan mengurangi beban biaya kesehatan,”imbuhnya. (*)