![]() |
Community Development Masyarakat Tani Sadar Zakat NTB. Foto/istimewa |
Program yang dimulai sejak 2022 ini dipimpin oleh Dr. Abdul Hayyi Akrom sebagai penanggung jawab, dengan anggota Dr. Ahmad Muzayyin, M. Sofwan, dan M. Rohman Ziadi. Kegiatan ini dilakukan melalui kemitraan dengan Lembaga Amil Zakat, Infak, dan Shadaqah (LAZIS) Muhammadiyah Jawa Tengah dan para petani lokal.
Dalam keterangan resminya, Dr. Abdul Hayyi Akrom menjelaskan bahwa program ini bertujuan untuk meningkatkan ketahanan pangan sekaligus membangun kesadaran zakat di kalangan petani. Bentuk dukungan yang diberikan berupa benih padi inbrida label ungu, benih jagung hibrida, benih hortikultura, serta pupuk cair organik merk Super ACI secara gratis.
Sebagai syarat, petani penerima bantuan berkomitmen untuk membayar zakat pertanian setelah panen sesuai ketentuan Islam. Setiap kelompok tani juga mendapatkan kajian ilmu khusus tentang zakat pertanian,"katanya, Rabu (19/2/2025).
Kegiatan ini terbagi dalam tiga tahap selama tiga tahun, dengan masing-masing tahap mencakup 100 hektar lahan. Wilayah sasaran meliputi Desa Santong Kecamatan Menggala di Mabupaten Lombok Utara. Sedangkan Kabupaten Lombok Timur, meliputi Desa Dara Kunci, Sambelia, Jerowaru dan Sembalun.
Sementara di Kabupaten Lombok Barat, Desa Langko Lingsar dan Kelurahan Tegal Kota Mataram. Kegiatan ini juga di wilayah Lombok Barat, meliputi Kecamatan Jonggat dan Mantang Batukliang.
Pada tahap pertama, tanaman yang dibudidayakan meliputi padi inbrida, jagung hibrida, dan hortikultura seperti kacang panjang, buncis, cabai, dan pare. Tahap kedua dan ketiga lebih difokuskan pada tanaman padi inbrida.
"Setiap hektar lahan mendapatkan 40 kg benih padi dan 3 liter pupuk organik,"ujarnya.
Dari hasil panen tiga tahap kegiatan, program ini telah berkontribusi pada ketahanan pangan dengan menghasilkan sekitar 1.250 ton gabah padi dan 175 ton jagung. Sesuai aturan zakat pertanian, petani menyisihkan 5% dari hasil panennya, dengan ketentuan nisab 1.323 kg untuk padi dan 714 kg untuk jagung.
Perwakilan LAZISMU Jateng, Ikhwan Shoffa, mengapresiasi realisasi program ini dan berharap semakin banyak pihak yang berperan aktif dalam syiar zakat. Para petani yang terlibat juga menyampaikan rasa terima kasih atas manfaat yang mereka terima dan berharap program serupa terus berlanjut.
Hingga berita ini dimuat, tim masih menyelesaikan kegiatan di sekitar 10 hektar lahan di Kabupaten Lombok Utara. Kepada media, Dr. Abdul Hayyi Akrom berharap program ini bisa menjadi inspirasi bagi berbagai pihak untuk berdakwah melalui sektor pertanian. (*)